Selasa, 17 Mei 2016

Cerita Sex Tante Dewi

Cerita Sex Tante Dewi

 Agen Poker Online Terpercaya
Tante Dewi
Agen Poker Online - Hari ini aku kuliah sampai jam 11.00, di tengah teriknya mentari kota ini, aku berjalan bergegas menyebrangi jalan Merdeka, aku menuju ke Purnawarman, lalu dengan angkot jurusan Ledeng, menuju kerumahku di kawasan Cipaganti. Rumah yang dibelikan oleh ayahku, yang kutinggali bersama adik dan 3 orang dayang.


Rio pacarku, adalah seorang mahasiswa fakultas teknik dari Universitas yang sama, tapi lokasi kampusnya beda denganku. Beberapa tahun kemudian, lokasi kampusku kemudian dipindahkan. Hari ini, seperti biasanya, selesai kuliah Rio datang, sekitar pukul 13.00, kami duduk di depan TV. Tidak lama berselang saat para dayang beristirahat di kamar mereka, tangan Rio meraih bahuku dan menarik tubuhku sehingga rebah di pangkuannya.


Bibir kami lalu saling berpagutan, tangannya menjelajahi dadaku. Menelusup ke bawah dasterku, meremas payudara kiri dan kanan bergantian. 

(Aku mencium bau rokok dari Rio)

" Kau Merokok lagi yah?" tanyaku.

" Tidak, tadi di kampus, anak-anak merokok semua, jadi bahuku juga bau asap!" elaknya

" Kenapa mulutmu bau rokok juga?"

"Ah... tidak apalah kalo cuma sebatang!" jawabnya, langsung menyergap bibirku kembali.

Saat bibirnya mulai menjelajah turun ke leherku, aku semakin tak tahan, tangannya menarik Bra-ku ke atas, sehingga tangannya langsung menyentuh kulit buah dadaku. Diputar-putar putingku bergantian. Kemaluanku mulai basah, batang kemaluan Rio terasa mengeras di punggungku, mengganjal. 


Saat rasa gatal di kemaluanku memuncak, aku bangkit dan mengatur posisi tubuhku menjadi merangkak membelakangi Rio yang duduk bersandar. Tangan Rio, meremas kedua pantatku yang sebelahnya merayap masuk melalui bagian bawah rokku.


Tangannya merayap di pahaku, meremas dengan liar, menambah rasa nikmat kugoyangkan pinggulku meminta perhatian tangannya agar cepat membelai kemaluanku yang gatal. Saat yang ditunggu tiba, tangannya merambat perlahan ditepian karet celanaku berputar-putar, menambah gairahku.


"Ohh... Sayang.." desisan keluar dari sudut bibirku.


Bandar Poker Online - Perasaan was-was agar tidak terdengar oleh para dayang timbul. Rio semakin liar, kain segitiga itu ditariknya, dan dengan bantuanku diloloskan melalui sepasang kaki panjangku. Tangannya membelai lembut vaginaku, membuatku semakin melebarkan jarak antara kedua pahaku. Sangat asyik menikmati pekerjaan tangannya, membelai dan sesekali meremas dan mencubit bibir vaginaku.


" Auw... Sayang.." aku menjerit ketika tiba-tiba terasa hangat dan basah menyentuh selangkanganku, rupanya Okta mulai menggunakan mulutnya. Napasnya terasa keras di daerah duburku, lidahnya menyentuh dan merangsek ke vaginaku. Sesekali dengan keras menyelinap ke celah sempit selangkanganku. 


Aku semakin menggila saat tangannya menyergap payudaraku yang tergantung dibalik daster. Terasa tekstur kain, dikombinasikan dengan pijatan lembut pada putingku, ingin rasanya aku menjerit. Satu hal yang kusuka pada Rio adalah kebiasaannya mencukur kumis dan jenggotnya sekali dalam seminggu, saat ini terasa mulai tumbuh, dan digesek-gesekkan seputar bola pinggulku, terasa seperti amplas menggaruk lembut seputaran bokongku.


Agen Judi Online - Vaginaku terasa basah, bercampur liur dan cairan syahwatku, Rio jelas menikmati cita rasa cairan itu bahkan cenderung ketagihan. Saat aku sedang terbuai nikmatnya oral sex, tiba-tiba terdengar pintu pagar dibuka orang. Aku bergegas menurunkan dasterku dan kembali mengambil posisi duduk disamping Rio, menonton film di HBO, yang entah apa judulnya.


Ternyata adikku pulang, seketika itu juga seorang dayang bangun membuka pintu dan mengambil tas kuliahnya. Kemudian aku berdiri dan menuju ke kamarku dan mengganti pakaian dan pergi menuju kostan Rio.


Rasa terangsang itu masih tetap menghantuiku, kemudian sesampai di kostan Rio kami memulai pekerjaan kami. Rio kembali memelukku dan menciumi bibirku. Kemudian tangan Rio terasa membuka kancing celanaku, terasa getaran lembut saat tangannya menarik turun resletingku. 


Rio membuka celanaku sambil menciumku, dan tangannya masuk ke balik celana dalamku sedangkan yang sebelahnya kembali ke dadaku meremas-remas payudaraku. Sesaat itu juga tanganku mulai meraba kemaluannya dan menciumi batang itu.


Menjilati sepanjang batangnya, berputar-putar  di kantung pelirnya, sambil sebelah tanganku merayap di perutnya. Saat aku memasukkan batang kemaluannya ke rongga mulutku, terdengar desah Rio seperti baru melepaskan beban di pundaknya.


"Ohh.. Enak sekali Yang" Suara Rio terdengar lirih, sambil tangannya menyibak rambutku sehingga ia dapat memandang mulutku yang sedang mengulum kemaluannya. Menatap matanya yang keenakan, menambah semangatku dan makin mempercepat gerakan kepalaku, dan menambah kuat sedotan mulutku.


Kemudian aku meraih penis Rio untuk memasuki vagina ku, terasa nikmat saat benda itu menerobos masuk secara perlahan, menyusuri celah vaginaku. Kulihat Rio tersenyum matanya terpejam, kulepaskan tanganku dari batangnya. dan mulai memelintir putingnya.


Aku senantiasa bergerak menyesuaikan gerakan kami berdua, kadang dengan agak memiringkan tubuhku sehingga pada saat Rio menarik kemaluannya, sangat terasa gesekan di sisi dalam vaginaku. 


Tiba-tiba aku merasakan peningkatan rangsangan, saat Rio mengarahkan jari telunjuknya ke klitorisku, sehingga menguras seluruh pertahananku. Digesek dan ditekan membuat diriku terasa melayang dan kehilangan pijakan.


Bandar Judi Online - Aku mengubah posisiku membelakangi Rio, dan menduduki penis Rio sehingga tidak ada yang tersisa, tak lama Rio kemudian mendorong tubuhku dan mengambil alih posisi di atas, dengan napasnya yang menderu, ia menyelipkan penisnya ke vaginaku. Setelah mendiamkan sejenak, Rio mulai bergoyang, lututku ditekuk dan agak diangkat sehingga pinggulku ikut terangkat. 


Setelah bergoyang beberapa menit, Rio lantas mencabut penisnya dan mengocoknya denga tangan dan segera muncrat spermanya, kental putih dan bau yang khas segera memenuhi ruangan kamarnya itu.


"Ahh.. Enak sekali sayangku.." Rio akhirnya mampu mengeluarkan suaranya setelah mengalami ejakulasi. 


Ia lalu berbaring di sisiku, dan mengambil kertas tissue. Setelah membersihkan seluruh tumpahan spermanya, ia memelukku dengan erat dan menciumi bibirku. Seluruh badanku terasa lemas, terutama daerah pinggulku, namun sisi lain terasa pikiranku fresh.


Tak terbayangkan bahwa kemudian kami harus putus, dikarenakan saya memiliki suami dan telah memberikan kesetiaan dan kegadisanku kepada orang lain. Namun saya percaya bahwa kami bukanlah satu-satunya pasangan mahasiswa yang melakukan hubungan seks, mungkin suamiku pun pernah melakukannya dan jangan lupa baca lebih lengkap lagi di sini.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest



Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © CERITA DEWASA | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com