Selasa, 21 Juni 2016

Kekasih Gelap Seorang PNS

Kekasih Gelap Seorang PNS

 Agen Poker Online Terpercaya

Perkenalkan namaku Roy Reynaldi saat ini, sudah beristeri dan bekerja sebagai PNS DI SUDIN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL JAKARTA BARAT. Rumahku terletak di pinggiran kota Jakarta yg bisa disebut sebagai cipondoh sebagai PNS aku memang banyak waktu untuk pergi keluar kantor dengan alasan kerjaan.
Agen Poker Online Terpercaya - Sehingga aku biasa leluasa untuk pergi kemanapun saat jam tugas dengam alasan ada pekerjaan diluar kantor ,seperti yg saya lakukan sejak saya bertugas di kelurahan DURI KEPA dan KEDOYA SELATAN,orang taunya saya pergi ke kecamatan atau sudin padahal saya pergi ke hotel sama selingkuhan saya.
Hotel favorit saya adalah hotel xxx di sawangan dan hotel di gintung ,karena tempatnya cukup didalam dan tdk mencolok dari luar.sebut saja namanya Wiwin (samaran )….dia cewk selingkuhanku yg waktu itu statusnya masih istri orang,awal ketemu karena dia juga bekerja sebagai karyawan honorer di kelurahan durikepa. inilah yg menjadi ‘pemeran utama’ dalam ceritaku ini.
Kau sudah lama kerja di kelurahan duri kepa ,begitu masuk Wiwin hatiku langsung pingin menggodanya.. Wiwin berumur 28 tahun, dia sudah belum bersuami anaknya satu. Wajahnya tdk cantik, kulitnya putih. Tapi yg menarik dari Ratih ini adalah bodynya, sexy sekali. Tinggi kira-kira 164 cm, dengan pinggul yg bulat dan dada berukuran 36. Kulitnya putih mulus. Sering sekali aku memperhatikan kemolekan tubuh Ratih ini, sambil membandingkannya dengan tubuh isteriku yg sudah agak mekar.
Bandar Poker Online Terpercaya - Hari itu,aku dating ke kantor lebih pagi,sampai dikantor masih sepi,hanya tukang sapu yg sedang membersihkan halaman kelurahan,aku langsung masuk ke ruanganku,aku lihat Wiwin sudah ada di ruang perpustakaan….aku batalkan niatku masuk keruanganku ,langsung aku hampiri Wiwin di perpustakaan.dan seperti biasa, mataku langsung melihat tonjolan pinggul dan pantatnya juga dadanya yg aduhai itu.
“Ini Pak, pak mau baca buku apa sih ?”
Rupanya dia ngerasa juga kalau aku sedang memperhatikan pantat dan dadanya.
“Pak Roy ngeliatin apa sih” Tanya Wiwin.
Karena selama ini aku sering juga bercanda sama dia, akupun menjawab,
“Ngeliatin pantat kamu Wiwin. Kok bisa seksi begitu sih Wiwin?”
“Iiih Bapak, kan Ibu Dewi juga pantatnya gede”
“Iya sih, tapi kan lain sama pantat kamu Wiwin”
“Lain gimana sih Pak?” tanya Wiwin, sambil matanya melirik kearahku.

Aku yakin, saat itu memang Wiwin sedang memancingku untuk kearah yg lebih hot lagi.
Merasa mendapat angin, akupun menjawab lagi,
“Iya, kalo Bu Dewi kan cuma menang gede, tapi tepos”
“Terus, kalo saya gimana Pak?” Tanyanya sambil melirik genit.

Kurang ajar, pikirku. Lirikannya langsung membuat k0ntolku berdiri.
Langsung aku berjalan kearahnya, berdiri di belakang Wiwin yg masih sibuk sambil membereskan buku di rak.
“Kalo kamu kan, pinggulnya gede, bulat dan kayaknya masih kencang”, jawabku sambil tanganku meraba pinggulnya.
“Idih Bapak, emangnya saya motor bisa kencang” sahut Wiwin, tapi tdk menolak saat tanganku meraba pinggulnya.

Mendengar itu, akupun yakin bahwa Wiwin memang minta aku ‘apa-apain’.
Akupun maju sehingga k0ntolku yg sudah berdiri dari tadi itu menempel di pantatnya. Adduuhh, rasanya enak sekali karena Wiwin memakai rok berwarna abu-abu (seperti rok anak SMU) yg terbuat dari bahan cukup tipis. Terasa sekali k0ntolku yg keras itu menempel di belahan pantat Wiwin yg, seperti kuduga, memang padat dan kencang.
“Apaan nih Pak, kok keras? tanya Wiwin genit.
“Ini namanya Boy Win, sodokan nikmat” sahutku.

Agen Judi Online - Saat itu, rupanya buku-buku sudah rapi disusun, dan dia bersandar ke dadaku, sehingga pantatnya terasa menekan k0ntolku. Aku tdk tahan lagi mendapat sambutan seperti ini, langsung tanganku ke depan, ku remas kedua buah dadanya. Alamaak, tanganku bertemu dengan dua bukit yg kenyal dan terasa hangat dibalik kaos dan branya.
Saat kuremas, Wiwin sedikit menggelinjang dan mendesah,
“Aaahh, Pak” sambil kepalanya ditolehkan kebelakang sehingga bibir kami dekat sekali.
Kulihat matanya terpejam menikmati remasanku. Kukecup bibirnya , dia membalas kecupanku. Tak lama kemudian, kami saling berpagutan, lidah kami saling belit dalam gelora nafsu kami. K0ntolku yg tegang kutekantekankan ke pantatnya, menimbulkan sensasi luar biasa untukku (kuyakin juga untuk Dewi).
Sekitar 5 menit, keturunkan tangan kiriku ke arah pahanya. Tanpa banyak kesukaran akupun menyentuh CDnya yg ternyata telah sedikit lembab di bagian memeknya.
Kusentuh memeknya dengan lembut dari balik CDnya, dia mengeluh kenikmatan,
“Ssshh, aahh, Pak Roy, paak.. jangan di diperpustakaan dong Pak” dan akupun mengajak Wiwin ke hotel transit di deket kantor saya sampai di kamar, Wiwin langsung memelukku dengan penuh nafsu,
“Pak, Wiwin sudah lama lho pengen ngerasain punya Bapak”
“Kok nggak bilang dari dulu Wiwin?” tanyaku sambil membuka baju dan roknya.

Dan.. akupun terpana melihat pemandangan menggairahkan di tubuh Wiwin ini.
Kulitnya memang tdk putih, tapi mulus sekali. Buah dadanya besar tapi proporsional dengan tubuhnya. Sementara pinggang kecil dan pinggul besar ditambah bongkahan pantatnya bulat dan padat sekali. Rupanya Wiwin tdk mau membuang waktu, diapun segera membuka kancing bajuku satu persatu, melepaskan bajuku dan segera melepaskan celana panjangku.
Sekarang kami berdua hanya mengenakan pakaian dalam saja, dia bra dan CD, sedangkan aku hanya CD saja. Kami berpelukan, dan kembali lidah kami berpagut dalam gairah yg lebih besar lagi. Kurasakan kehangatan kulit tubuh Wiwin meresap ke kulit tubuhku. Kemudian lidahku turun ke lehernya, kugigit kecil lehernya, dia menggelinjang sambil mengeluarkan desahan yg semakin menambah gairahku,
“Aahh, Bapak”.
Tanganku melepas kait branya, dan bebaslah kedua buah dada yg indah itu. Langsung kuciumi, kedua bukit kenyal itu bergantian. Kemudian kujilati pentil Wiwin yg berwarna coklat, terasa padat dan kenyal (Beda sekali dengan buah dada isteriku), lalu kugigit-gigit kecil pentilnya dan lidahku membuat gerakan memutar disekitar pentilnya yg langsung mengeras. cerita sex
Kurebahkan Wiwin ditempat tidur, dan kulepaskan CDnya. Kembali aku tertegun melihat keindahan kemaluan Wiwin yg dimataku saat itu, sangat indah dan menggairahkan. Bulunya tdk terlalu banyak, tersusun rapi dan yg paling mencolok adalah kemontokan memek Wiwin. Kedua belah bibir memeknya sangat tebal, sehingga klitorisnya agak tertutup oleh daging bibir tersebut. Warnanya kemerahan.
“Pak, jangan diliatin aja dong, Wiwin kan malu” Kata kata.
Aku sudah tdk mempunyai daya untuk bicara lagi, melainkan kutundukkan kepalaku dan bibirkupun menyentuh memek Wiwin yg walaupun kakinya dibuka lebar, tapi tetap terlihat rapat, karena ketebalan bibir memeknya itu. Wiwin menggelinjang, menikmati sentuhan bibirku di klitnya. Kutarik kepalaku sedikit kebelakang agar bisa melihat memek yg sangat indah ini.
“Wiwin, memek kamu indah sekali, sayang”
“Pak Roy suka sama memek Wiwin? tanya Wiwin.
“Iya sayang, memek kamu indah dan seksi, baunya juga enak” jawabku sambil kembali mencium dan menghirup aroma dari memek Wiwin.
“Mulai sekarang, memek Wiwin cuma untuk Pak Roy” Kata Wiwin.
“Pak Roy mau kan?”
“Siapa sih yg nggak mau memek kayak gini Wiwin?” tanyaku sambil menjilatkan lidahku ke memeknya kembali.

Wiwin terlihat sangat menikmati jilatanku di klitorisnya. Apalagi saat kugigit klitorisnya dengan lembut, lalu lidahku ku masukkan ke liang kenikmatannya, dan sesekali kusapukan lidahku ke lubang anusnya.
“OooHHHh, sshsHHHhh, aahh.. Pak Roy, enak sekali Pak. Terusin ya Pak Roy sayang”
10 menit, kulakukan kegiatan ini, sampai dia menekan kepalaku dengan kuat ke memeknya, sehingga aku sulit bernafas
”Pak Roy.. aahh, Wiwin nggak kuat Pak.. sshh”Kurasakan kedua paha Wiwin menjepit kepalaku bersamaan dengan itu, kurasakan memek Wiwin menjadi semakin basah. Wiwin sudah mencapai orgasme yg pertama. Wiwin masih menghentak-hentakkan memeknya kemulutku, sementara air maninya meleleh keluar dari memeknya.
Kuhirup cairan kenikmatan Wiwin sampai kering. Dia terlihat puas sekali, matanya menatapku dengan penuh rasa terima kasih. Aku senang sekali melihat dia mencapai kepuasan.
Bandar Judi Online - Tak lama kemudian dia bangkit sambil meraih kemaluanku yg masih berdiri tegak seperti menantang dunia. Dia memasukkan kemaluanku kedalam mulutnya, dan mulai menjilati kepala kemaluanku. Ooouugh, nikmatnya, ternyata Wiwin sangat memainkan lidahnya, kurasakan sensasi yg sangat dahsyat saat lidahnya itu mengenai batang kemaluanku. Agak sakit tapi justru sangat nikmat. Wiwin terus mengulum kemaluanku, yg semakin lama semakin membengkak itu. Tangannya tdk tinggal diam, dikocoknya batang kemaluanku, sambil lidah dan mulutnya masih terus mengirimkan getaran-getaran yg menggairahkan di sekujur batang kemaluanku.
“Pak Roy, Wiwin masukin sekarang ya Pak?” pinta Wiwin.
Aku mengangguk, dan dia langsung berdiri mengangkangiku tepat di atas kemaluanku. Digenggamnya batang kemaluanku, lalu diturunkannya pantatnya. Di bibir memeknya, dia menggosok-gosokkan kepala kemaluanku, yg otomatis menyentuh klitorisnya juga. Kemudian dia arahkan kemaluanku ke tengah lobang memeknya. Dia turunkan pantatnya, dan.. slleepp.. sepertiga kemaluanku sudah tertanam di memeknya. Wiwin memejamkan matanya, dan menikmati penetrasi kemaluanku.
Aku merasakan jepitan yg sangat erat dalam kemaluan Wiwin. Aku harus berjuang keras untuk memasukkan seluruh kemaluanku ke dalam kehangatan dan kelembaban memek Wiwin. Ketika kutekan agak keras, Wiwin sedikit meringis. Sambil membuka matanya, dia berkata,
“Pelan dong Pak Roy, sakit nih, tapi enak banget”. Dia menggoygkan pinggulnya sedikit-sedikit, sampai akhirnya seluruh kemaluanku lenyap ditelan keindahan memeknya.
Kami terdiam dulu, Wiwin menarik nafas lega setelah seluruh kemaluanku ‘ditelan’ memeknya. Dia terlihat konsentrasi, dan tiba-tiba.. aku merasa kemaluanku seperti disedot oleh suatu tenaga yg tdk terlihat, tapi sangat terasa dan enaak sekali. Ruaar Biasaa! Kemaluan Wiwin menyedot kemaluanku!
Belum sempat aku berkomentar tentang betapa enaknya memeknya, Wiwin pun mulai membuat gerakan memutar pinggulnya. Mula-mula perlahan, semakin lama semakin cepat dan lincah gerakan Wiwin. Waw.. kurasakan kepalaku hilang, saat dia ‘mengulek’ kemaluanku di dalam memeknya. Wiwin merebahkan badannya sambil tetap memutar pinggulnya. Buah dadanya yg besar menekan dadaku, dan.. astaga.. sedotan memeknya semakin kuat, membuat aku hampir tdk bertahan.

Aku tdk mau orgasme dulu, aku ingin menikmati dulu memek Wiwin yg ternyata ada ‘empot ayamnya’ ini lebih lama lagi. Maka, kudorong tubuh Wiwin ke atas, sambil kusuruh lepas dulu, dengan alasan aku mau ganti posisi. Padahal aku takut ‘kalah’ sama dia.
Lalu kusuruh Wiwin tidur terlentang, dan langsung kuarahkan kemaluanku ke memeknya yg sudah siap menanti ‘kekasihnya’. Walaupun masih agak sempit, tapi karena sudah banyak pelumasnya, lebih mudah kali ini kemaluanku menerobos lembah kenikmatan Wiwin.
Kumainkan pantatku turun naik, sehingga k0ntolku keluar masuk di lorong sempit Wiwin yg sangat indah itu.
Dan, sekali lagi akupun merasakan sedotan yg fantastis dari memek Wiwin. Setelah 15 menit kami melakukan gerakan sinkron yg sangat nikmat ini, aku mulai merasakan kedutan-kedutan di kepala k0ntolku.

“Wiwin, aku udah nggak kuat nih, mau keluar, sayang”, kataku pada Wiwin.
“Iya Pak, Wiwin juga udah mau keluar lagi nih. Oohh, sshh, aahh.. bareng ya Pak Roy.., cepetin dong genjotannya Pak” pinta Wiwin.

Akupun mempercepat genjotanku pada lobang memek Wiwin yg luar biasa itu, Wiwin mengimbanginya dengan ‘mengulek’ pantatnya dengan gerakan memutar yg sangat erotis, ditambah dengan sedotan alami didalam memeknya. Akhirnya aku tdk dapat bertahan lebih lama lagi, sambil mengerang panjang, tubuhku mengejang.
“Wi..win..., aku keluar sayaang”
Muncratlah air maniku ke dalam memeknya. Di saat bersamaan, Wiwin pun mengejang sambil memeluk erat tubuhku.
“Pak Roy, Wiwin juga keluar paakk, sshh, aahh”.
Aku terkulai di atas tubuh Wiwin. Wiwin masih memeluk tubuhku dengan erat, sesekali pantatnya mengejang, masih merasakan kenikmatan yg tdk ada taranya itu. Nafas kami memburu, keringat tak terhitung lagi banyaknya. Kami berciuman.
“Wiwin, terima kasih yaa, memek kamu enak sekali” Kataku.
“Pak Roy suka memek Wiwin?”
“Suka banget Wiwin, abis ada empot ayamnya sih” jawabku sambil mencium bibirnya.

Kembali kami berpagutan.
“Dibandingin sama Bu Dewi, enakan mana Pak?” pancing Wiwin.
“Jauh lebih enak kamu sayang”

Wiwin tersenyum.
“Jadi, Pak Roy mau lagi dong sama Wiwin lain kali. Wiwin sayang sama Pak Roy”
Berita Terkini - Aku tdk menjawab, hanya tersenyum dan memeluk Wiwin. Sampai sekarang jadi Wiwin masih menjadi kekasih gelapku.Untuk melancarkan hubungan ini,dan supaya tdkterlau mencolok ,maka saya minta pindah ke kelurahn kedoya selatan,dan Wiwin saya bawa menjadi karyawan honorer di tempat saya.langsung saya belikan motor,rumah beserta isinya yg setiap saat saya bias nginep disana.
Beberapa kali istri saya,dan temen temen kantor sempet curiga,tetapi karena kepandaian saya,sehingga semuanya bias teratasi sampai sekarang
Tiap kali saya mau ngewe sama dia tinggal saya bilangada keperluan ke sudin,dan Wiwin ijin pulang lebih awal.padahal Wiwin sudah aku suruh tunggu di rumah temanya di kelapa dua.
Sampai sekarang hubungn ini masih berlanjut,kurang lebih sudah 6 tahun lamanya bahkan Wiwin rela menceraikan suaminya demi saya.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest



Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © CERITA DEWASA | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com